Bali, suarapika.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga bersama dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Petrus Reinhard Golose meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang Bersih dari Narkoba (BERSINAR) di Desa Beraban dan Desa Dauh Peken, Kabupaten Tabanan, Bali pada Selasa (15/3).

“Merujuk pada jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Tabanan, 49,87 persennya adalah perempuan. Artinya perempuan dan anak adalah sumber daya manusia yang harus menjadi perhatian pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya. Terkait dengan pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak harus menjadi komitmen kita bersama. Masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi tanggungjawab kita bersama. Adanya data terkait peningkatan penggunaan narkoba pada perempuan, ini yang cukup membuat miris dan kita harus bersinergi serta berkolaborasi untuk mencari solusi bersama-sama,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA berharap, DRPPA BERSINAR dapat diatur melalui Peraturan Desa (Perdes) agar memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat. “Mudah-mudahan DRPPA BERSINAR tidak hanya seremonial saja, tetapi bagaimana implementasi nyatanya dapat kita wujudkan, salah satunya bisa ditindaklajuti melalui Perdes. Kami yakin dan percaya, di beberapa daerah peraturan di akar rumput jauh lebih berhasil daripada regulasi nasional. Biasanya regulasi di tataran nasional akan sulit mendarat ke akar rumput. Mudah-mudahan dengan strategi ini kita bisa mewujudkan Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tutur Menteri PPPA.

Peresmian DRPPA BERSINAR merupakan bentuk sinergi KemenPPPA dengan Kementerian/Lembaga lainnya, yaitu BNN RI dan Pemerintah Daerah. Sinergi dan kolaborasi lintas sektor ini menurut Menteri PPPA menjadi kunci utama untuk dapat menuntaskan 5 isu Prioritas Arahan Presiden, mulai dari isu kewirausahaan perempuan berperspektif gender hingga pencegahan perkawinan anak.

Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose menyebutkan, tingkat prevalensi narkotika setiap tahun mengalami peningkatan, utamanya di daerah perkotaan. Sementara itu “Berdasarkan data BNN Provinsi Bali, terdapat 314 perempuan atau 8,7 persen dari seluruh total warga binaan dan sekitar 80 persennya terjerat kasus nakotika. Oleh karena itu, kita perlu melaksanakan program bersama antara BNN dan KemenPPPA. Peresmian DRPPA BERSINAR adalah tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala BNN dengan Menteri PPPA yang kita laksanakan tahun lalu untuk mewujudkan perempuan dan anak bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekusor,” ungkap Petrus.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, peresmian DRPPA BERSINAR merupakan sebuah awal yang baik untuk membangun sinergi berbagai pihak dan kerja nyata dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Oleh karena itu, program ini juga harus didukung dengan berbagai langkah yang progresif. Di Kabupaten Tabanan yang merupakan daerah pertanian, para perempuan secara nyata telah memberdayakan dirinya dengan terlibat dalam berbagai aktifitas, terutama yang menyangkut sektor produksi pertanian. Selain itu, sejalan dengan visi Kabupaten Tabanan, maka desa di Kabupaten Tabanan harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi warganya, khususnya bagi perempuan dan anak dengan memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi termasuk  terhindar dari hal-hal negatif, seperti narkotika,” tutur Komang.

Dalam peresmian DRPPA BERSINAR di Desa Beraban dan Desa Dauh Peken, Menteri PPPA bersama dengan Kepala BNN RI melakukan diskusi dengan warga, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama pencanangan DRPPA BERSINAR oleh Perbekel Desa Beraban dan Desa Dauh Peken, Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Tabanan, dan Bupati Tabanan yang disaksikan oleh Menteri PPPA dan Kepala BNN RI. [Kemenpppa]